Lewat Insecurity, Rio Dumatubun Berhasil Ajak Penonton Tertawakan Rasa Insecure
security menjadi menjadi langkah pertama yang dilakukan Rio Dumatubun untuk membuat show special lainnya. Jika mau. Tapi masa tidak ketagihan?
Show stand-up comedy special Rio Dumatubun ini, sudah sukses terselenggara pada 8 Oktober 2022 di Universitas Trilogi, Jakarta. Pertunjukan tersebut dibuka dengan suara orang di belakang panggung yang mencoba membuat penonton tertawa sebagai pemanasan. Kerja yang bagus. Terima kasih karena telah berusaha, hiks…
Putra Pattinama sebagai opener pertama datang ke atas panggung. Mengenakan hoodie zipper, menegaskan kalau dirinya kristen tak bertato. Hal tersebut menjadi salah satu keresahan yang dibawakan Putra Pattinama di hadapan penonton. Meskipun bisa dibilang sudah tua, tapi Putra ini hingga sekarang belum menikah. Mungkin karena keasyikan nongkrong sama yang muda-muda, jadinya lupa umur. Mimikri.
Tenang, banyak kok orang yang memilih untuk tidak menikah. Tidak apa-apa. Asalkan jangan ajak orang-orang untuk tidak menikah dan menjelek-jelekkan pasangan orang. Apalagi sekarang lagi banyak kasus perselingkuhan terbongkar, terus sampai bilang “cowok mana lagi yang bisa aku percaya?”
Meskipun menyebut dirinya stand-up kontemporer, Putra Pattinama mampu membuat penonton tertawa dan bertepuk tangan. Buktinya materi dia sebelumnya tentang “nikah jadi jelek” masih mampu membuat penonton tertawa.
Penampilan yang baik dari Putra Pattinama sebagai opener pertama dilanjutkan oleh Patra ‘Teman SJW’ Gumala. Meski Patra membawakan materi yang cukup bahaya karena membahas tokoh politik. Justru itu yang ditunggu penonton karena mereka juga merasakan keresahan yang sama. Orang yang lelah dengan drama komedi yang disuguhkan.
“Aduh bahaya banget ini, bahaya. Jangan terlalu bahaya,” ucap Patra tetapi malah melanjutkan materi bahaya tersebut yang justru membuat penonton tertawa.
Karena Patra sekarang adalah teman SJW, materi yang dibawakan materi yang mendukung kesetaraan wanita. Terutama dalam menggunakan lahan parkir. Selain itu, Patra Gumala menyampaikan keresahannya terhadap laki-laki yang di depan publik romantis tetapi ternyata selingkuh di belakang. Rapi seperti menghilangnya Munir yang ditutupi.
Penulis yang belum sempat mengambil gambar memutuskan untuk mendatangi panitia atau security meminta izin untuk mengambil gambar. Ketika berjalan, penulis teralihkan suara anak kecil yang membuka sesi inti dari Insecurity. Benar saja, Bob anak laki-laki dari Rio Dumatubun membuka sesi tersebut dengan suara cemprengnya.
“Mari kita beri tepuk tangan meriah kepada teman SD gua, yaitu Rio Dumatubun,” sambut Bob diiringi tepuk tangan penonton dan lagu.
Rio Dumatubun yang memiliki persona marah-marah, ternyata merupakan sosok ayah yang sangat sayang kepada anaknya. Bagaimana tidak sayang. Awal cerita yang dibahas adalah mengenai Bob dengan segala tingkah lakunya yang unik. Kalau kalian ingin tahu Bob seperti apa, lihatlah Rio Dumatubun, like father like son.
Justru hal tersebut yang menjadi salah satu rasa insecure yang dimiliki ayah dua anak ini. Apalagi dia memiliki anak perempuan yang lucu dan cantik. Rasa insecure bertambah karena takut anak perempuannya menjadi korban kejahatan sang pacar. Tetapi untuk Bob sepertinya nasi sudah berubah menjadi bubur, tidak tertolong. Sudah bisa berkata kasar, usil ke orang tua, dan bertingkah seperti orang dewasa.
Selain insecure mengenai keluarga, Rio juga merasa insecure dengan pekerjaannya yang tiap hari menjadi satpam dan ojek online secara bergantian. Apalagi jika mendapat order dari orang yang dikenal.
“Bang Rio, ayo…” ucap Rio sembari memeragakan gerakan Wahyu yang senang mendapatkan driver seorang Rio Dumatubun. Wahyu sendiri merupakan teman satu komunitasnya.
Sepanjang penampilannya, Rio Dumatubun tidak berhenti marah-marah yang justru membuat penonton tertawa di sepanjang penampilannya. Meski selalu marah-marah, ada momen sedih yang ingin diceritakan oleh juara pertama SUCI IX tersebut. Momen ketika menceritakan rasa insecure dia terhadap orang tua yang beda agama yang pastinya penuh dengan masalah.
Hebatnya ketika Rio kecil, ayahnya Rio selalu mendukung kegiatan agama Islam yang dilakukan Rio. Sholat Jumat hingga lomba adzan, walaupun tahunya hanya bagian awal dan akhir.
Pengalaman paling menyenangkan bagi penonton pada saat itu adalah ketika Rio Dumatubun melakukan roasting terhadap security yang hadir. Security yang penulis meminta izin ternyata teman dari Rio Dumatubun. Sial, penulis tertipu karena mengira security tersebut bagian dari panitia.
Teman security Rio tersebut bernama Rivan satpam paling banyak cewek, Agus satpam rajin sholat tapi taruhannya juga rajin, Angga satpam suka meminta film dewasa ke homo, Dwi satpam tukang bohong, dan Supriadi dipanggil Liong karena mengaku mukanya mirip singa.
Sari, sang istri tidak luput jadi bahan candaan Rio pada saat itu. Sosok dibalik kesuksesan Rio tersebut merasa iri kepada Anna yang malah menjodohkan Sari dengan satpam tetapi Anna malah mendapatkan tentara. Cerita antara keduanya yang sangat ‘harmonis’ membuat penonton tidak bisa berhenti tertawa hingga meneteskan air mata. Karena Sari dan anak datang ke tempat show, rasanya seperti di roasting habis-habisan di tempat. Kapan lagi kan ngomongin istri dan anak di depan muka dengan banyak orang?
Setelah show selesai, foto bersama dilakukan. Penonton bergiliran melakukan foto dengan Rio. Tidak lupa dia juga berfoto dengan teman komunitas dan keluarga yang hadir.
Rio mengaku senang dan lega karena semua yang digambarkan dia terjadi di panggung. Dia sangat berterima kasih kepada kurang lebih 200 penonton yang sudah hadir
“Tetap happy, paling tidak itu 200 awal orang yang mau nonton show gua yang mungkin itu akan bertumbuh jadi 300, 700 penonton. Tapi paling tidak 200 awal itu yang paling penting buat gua,” ujar Rio Dumatubun pada sesi wawancara dengan tim Comikamedia.
Komika yang sudah menjadi purnawirawan satpam ini mengaku ketagihan untuk mengadakan show special. Oleh karena itu, dia mengatakan mungkin ada show special kedua yang tentu saja dengan judul mungkin berbeda pula.
Show stand-up comedy special yang bertajuk “INSECURITY” ini terinspirasi dari “Who Am I” yang merupakan show stand-up Erwin Wu karena Erwin sendiri yang dulunya bukan siapa-siapa berhasil membuat show special. Kebetulan Rio Dumatubun pada saat itu juga menjadi panitianya.