Login

Register

Login

Register

Egi Haw Akan Tunjukan Rangkuman Gagal dan Berhasilnya Hidup dalam “Daur Ulang”

Blog - October 1, 2023

Mengolah banyak hal yang terbengkalai di waktu yang lalu untuk diperbaiki dan dimanfaatkan sebaik-baiknya adalah cara terbaik dalam hidup. Bisa berupa benda, ingatan, ilmu atau mungkin hal lainnya. Proses itu akan terasa berbeda di kemudian hari.

Pengolahan itu bisa disebut sebagai “Daur Ulang“. Ya, kita bisa memilah sendiri apa yang baiknya terus kita jaga dan dimanfaatkan atau memilih untuk membiarkan sesuatu yang tak bisa kita gunakan sama sekali. Tak perlu gusar, karena yang sebenarnya tak berarti memang perlu sekadar diingat bukan dirawat.

“Lantas, apa pentingnya Daur Ulang?” Bagi sebagian orang mungkin biasa saja, tapi tidak untuk komika bernama Egi Haw. Ia akan membicarakan banyak hal dalam sepenggal kalimat ‘Daur Ulang’ yang akan jadi nama pertunjukan spesialnya. Mengingat waktu gelaran yang kian dekat, Comikamedia meminta Egi berbagi banyak hal tentang Daur Ulang.

“Bikin special show itu kayanya semua cita-cita seorang komika, ya. Karena udah berkarir hampir selama 8 tahun, dari dulu pengen banget bikin special show tapi diundur-undur terus. Dan baru mulai terasa, kayaknya ini waktu yang tepat deh.” ujar Egi.

“Gua ngerasa, stand-up itu udah banyak ngasih gua sesuatu. Dan itu harus gua syukuri dengan bikin ‘Daur Ulang’ sesegera mungkin. Karena sebelumnya gua banyak mengalami kegagalan, pun saat di stand-up. Sampai di titik saat ini, gua ngerasa hidup gua sudah cukup enak dari stand-up.” tambah Egi.

Egi menuturkan, secara garis besar ‘Daur Ulang’ akan banyak bercerita tentang proses naik turun kehidupannya. Pesan tersiratnya, ‘Daur Ulang’ menjadi prinsip hidup Egi yang ia gunakan sampai saat ini. Bisa dikatakan juga, Egi sudah berdamai dengan kegagalan yang sudah tidak lagi membuatnya takut berkawan dengan kata kegagalan.

“Gua waktu dulu pas keluar dari SUCI, itu emang udah punya niatan, kayaknya gua harus bikin special show deh. Saat itu mau pakai judul ‘4ever’ karena gua empat mulu kan. Cuma semakin ke sini, ah mending pakai Daur Ulang aja yang dulunya gua punya kegagalan ini dan itu dari dunia stand-up dan dunia yang lain.” tutur Egi.

Proses Mendaur Ulang

Proses perjalanan hidup yang pasang surut, membuat Egi banyak meyakinkan diri untuk berani ambil langkah membuat pertunjukan spesial. Ia mengasah diri sendiri dan tak begitu banyak ingin karyanya merepotkan orang lain. Sebenarnya sih, ia ingin membuat pertunjukan ini menjadi begitu dekat dan intim.

“Ada beberapa hal yang ingin gua ceritain secara intim. Karena ngga semua gua bisa bawain di TV gua maunya apa, isinya seperti apa itu sulit. Nah, gua pengen banyak orang tahu gua itu siapa dan tahu gua pernah gagalnya seperti apa. Gua kan lahir di Bantar Gebang, udah sering dicengin, dianggap remeh atau sampah. Tapi, ya ngga apa-apa, meskipun gua diremehin atau dianggap sampah, asal kita bisa buktiin kalau kita bermanfaat.” akunya.

Secara konsep yang berbicara tentang Daur Ulang, Egi juga berujar bahwa dia akan membawakan sejumlah materi lama yang mungkin pernah didengar para penonton baik di acara off air ataupun on air. Namun, itu hanya sekian persen saja. Sisanya, Egi siap bergulat dengan pengalaman dan berbagai hal dan membungkusnya dalam materi-materi baru.

Konsultasi juga sangat diperlukan untuk menciptakan hal besar. Maka komika akrab dengan kata ‘combud’ untuk mereka mencari cara agar pertunjukan berjalan lancar dan sesuai standar KKM. Yang terpenting jangan sampai remedial. Dan tentunya harus lucu dong. Kalau mau serius tanpa lucu sebaiknya kita menonton sidang perkara di meja hijau.

“Ada beberapa hal yang gua ngga mau combud. Ada juga yang harus gua combud. Karena gua merasa, anjrit, gua pengen banget kaya ini deh. Jadi gua ngga peduli respon orang lain kaya apa, karena ya gua mau seperti apa yang gua pikirkan.” sebut Egi.

“Daur Ulang itu kan proses hidup yang diperbaiki, ya. Sesungguhnya sesuatu yang baik kadang-kadang dilihat baik, tapi belum tentu baik di kita. Kalau combud materi harus begini begitu, dan gua merasa lucunya ngga kaya gitu. Jadi, daripada gua harus ngikutin orang terus, ya capek aja.” pungkasnya.

Egi juga mengakui beberapa role model untuk ia mewujudkan pertunjukan spesial yang akan datang. Pandji Pragiwaksono jadi urutan pertama untuk urusan mengemas dan berjualan. Kedua, ia menyebut Indra Frimawan yang ternyata membuat mereka saling bertukar pikiran. Alhasil, Egi merasa role model yang disebutnya bukan menjadi standar atau acuan, ia merasa mampu membuat apa yang ada di pikirannya terwujud.

Pada gelaran Daur Ulang nanti, Egi juga akan menyelenggarakan sebuah pameran sebelum waktu pertunkukan dimulai. Pameran seni kecil-kecilan itu ditujukan Egi untuk memberi warna berbeda dari pertunjukan spesial stand-up comedy pada umumnya. Egi juga mengatakan, beberapa keinginannya berkolaborasi dengan sosok idola mungkin saja terwujud pada pertunjukannya nanti.

Daur Ulang akan digelar di 3Cooks, Pekayon, Bekasi pada 21 Agustus 2022. Daur Ulang akan dipandu oleh Erwin Belo dan Alip Baihak. Di mana tak ketinggalan para opener yang sangar-sangar, mereka adalah Rio Dumatubun, Ate, Gilang Durhaka dan Deki Sutrisna. Segera beli video digital Daur Ulang di website comika.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Gimana Ya Ngomongnya

PSK Live D2D

HAH 2D

Insecurity

Enable Notifications OK No thanks