“Begini Dosa Begitu Dosa” Jadi Sajian Komplit dari Mohammed Sabeq
Tak gentar meskipun berbarengan dengan Jambore Standupindo, Mohammed Sabeq sukses menggelar pertunjukan final tour “Begini Dosa Begitu Dosa” Jakarta. Pertunjukan yang menjanjikan jokes-jokes tepi jurang ini berhasil memenuhi ekspektasi penonton. Sabeq bersama Guntur Pratama, Habib Jafar, dan Irvan Karta, masing-masing membawakan materi yang cukup berbahaya sekaligus dakwah. Sabeq resmi sukses menyelenggarakan pertunjukan yang lebih baik dari Syiar Tawa (2018).
Guntur Pratama membuka pertunjukan dengan sangat nakal. Sebagai orang yang tidak lagi memeluk agama Islam, Guntur membawa perspektif yang segar di atas panggung. Dengan santai, Guntur memperkenalkan istilah “Ngeteng – Ngewe Tengkyu” kepada para penonton. Sungguh sebuah penampilan penuh dosa untuk Begini Dosa Begitu Dosa.
Habib Jafar tampil dengan sangat menarik. Penampilan ini adalah pertama kali Habib tampil sebagai seorang stand-up comedian. Cerita Habib tentang bayaran dakwah berhasil membuat penonton lebih memahami kondisi seorang Habib. Kritik sosial tipis-tipis dilemparkan Habib dan membuat penonton tertawa. “Gua ini Habib!” Begitu ujarnya di atas panggung.
Pak Irvan sebagai seorang ilmuwan, melengkapi pertunjukan yang dari awal sudah kental dengan pembahasan mengenai agama. Pak Irvan mengawali penampilannya dengan salam, lalu membedah alokasi waktu dalam mengucapkan salam dengan sangat menarik. Pak Irvan menutup pembahasannya dengan menjelaskan cetakan buku yasin sebagai buku paling sering dicetak ulang. Lewat penjelasan Pak Irvan mengenai buku yasin, penonton jadi paham mengapa harus ada Pak Irvan di pertunjukan ini. Punchline tak tertebak membuat penonton tertawa sambil bergumam, “Oh begitu rupanya!”
Sabeq memulai pertunjukan dengan jokes yang ringan-ringan di awal. Tanpa ragu Sabeq mengeluarkan rentetan materi storytelling yang berujung punchline absurd. Bercandaan salah situasi dari Sabeq berulang kali membuat penonton bergumam, “Loh kok punchline-nya gitu?” sambil tertawa ngakak. Seperti di masa SUCI, Sabeq masih menjadi komika yang kuat di act-out. Meskipun suara Sabeq seperti mau habis, Sabeq tetap menggebu-gebu dalam membawakan materinya.
Materi yang dibahas Sabeq tergolong sangat berani. Beberapa kali Sabeq menekankan pada kamera untuk menyensor bagian-bagian yang ia rasa berbahaya. Isu-isu sensitif seperti agama dan politik disikat habis oleh Sabeq. Materi paling berbahaya dari Sabeq adalah tentang adzan. Semoga Sabeq tetap aman.
Seperti yang dijanjikan Sabeq, keuntungan dari Begini Dosa Begitu Dosa akan digunakan untuk membangun kantin-preneur di pondok pesantren al-Quraniyyah Nursyarifa di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Kamu juga masih bisa ikut menyumbang dengan mengunjungi tautan ini: Iuran Bikin Kantin Ponpes Nursyarifa
Jadi jangan ragu untuk membantu Sabeq dalam mewujudkan kesejahteraan pesantrennya. Dapatkan video digital “Begini Dosa Begitu Dosa” yang sudah pasti lucu dan siap mengocok perut kamu, hanya di comika.id