Kicuy, Putra, Ripay: Trinitas Kelucuan Sohibul Diksi
Sohibul Diksi adalah grup lawak yang sudah memasuki tingkatan legendaris. Jika kamu ada dalam skena stand-up comedy, sulit untuk tidak menemukan pengaruhnya terjangkit di dalam obrolan sehari-hari komika. Setiap kelucuan yang diproduksi komika, bahkan dalam bertutur kata biasa, diksi selalu jadi metode lucunya.
Saya diberkati karena kerap bekerja bersama salah satu personil Sohibul Diksi, yakni Putra Pattinama. Sedikit banyak gendang telinga saya sudah sering mendengar dua kata lucu, tiga kata lucu, satu kalimat lucu semua, hingga belum ngomong aja sudah lucu. Ekspresi wajah bisa memancarkan diksi? Memang Sohibul Diksi luar biasa.
Belakangan rilis Digital Download terbaru dari Sohibul Diksi yakni Sohibul Diksi TV. Ini adalah gelaran sketsa dan gimmick yang sekadar merupakan payung untuk para personelnya melontar diksi. Setelah menontonnya dua kali untuk kebutuhan ulasan di Comikamedia, saya sadar satu hal. Punggawa yang diksinya paling mematikan ada tiga orang: Kicuy, Putra Pattinama, dan Ripay.
Mari kita bahas satu-satu. Mulai dari Hardcore Kids asal Depok yang suka pogo di bawah pohon sukun, Kicuy. Kehadirannya saja sudah membawa tawa bagi penonton. Entah mengapa. Ekspresi wajahnya itu seram sebenarnya. Ia juga kerap pakai kaos band sangar. Namun keseramannya sedikit berkurang ketika kumisnya habis dicukur menggunakan gunting asgar yang diem-diem dipake buka bumbu Indomie.
Terlebih lagi, dia punya tagline sendiri. “Brader gueeh,” teriaknya selalu. “Rileks, kalem, maksimal,” anjay, anjay anjay! Pertama kali saya mendengar tagline ini secara offline, rasanya keren sekali. Harusnya semua komika punya tagline, sayangnya hanya Kicuy yang cukup ikonik untuk bisa.
Andalannya, adalah membawa barang-barang warung kelontong ibu-ibu Sunda untuk dibagi-bagikan ke penonton. Diksi-diksi ampuh muncul ketika ia bagi-bagi Indomie, Beng-Beng, hingga Rexona. Sungguh tidak ada duanya.
Satu yang saya tangkap, diksi-diksinya cukup logis. Misalnya “Orang Ukraina,” “Karpet kawinan,” “surat tanah Kiwil.” Semuanya beneran ada kan? Logis tapi lucu.
Satu lagi kehebatan Kicuy, dan tolong konfirmasi ini jika kamu merasakannya juga. Kicuy itu kerap terdistraksi akan sesuatu di sekitarnya yang ada potensi untuk dilucukan. Di tengah melontar sesuatu ia tiba-tiba berpindah ke hal lain untuk dilucukan. “Bentar.. bentar.. bertiga aja kayak juri KDI.” Setuju tidak?
Beberapa kali menonton Kicuy, mengubah hidup saya. Lawakan Kicuy membuat saya memaknai hidup secara lebih berarti. Karena saya jadi sering menemukan celah untuk memasukkan diksi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan itu saya sedikit lebih bahagia.
Kedua, ada orang Bintaro yang masih sepupu Erol FX Iba, Putra Pattinama. Sudah tidak bisa diragukan, diksi-diksi Putra ini tidak random. Ia nampaknya punya perbendaharaan kata yang bisa jadi rujukan untuk meramu diksi ampuh. Andalannya, selalu ada hubungannya dengan sesuatu yang nostalgik, khususnya era ORBA. “keinjek ABRI,” “atlet gulat dukung Prabowo,” “Tommy Soeharto,” masih banyak lagi.
Dia juga gamar melakukan roasting, dan ketika menghina ia pakai senjata diksi. Ia mengatai Aris DJ yang sedang pakai rok dengan diksi…. ah saya malas spoiler. Tolong ditonton sendiri aja, beli di Comika.id. Saya sampai pause video untuk tertawa.
Kekuatan utama Putra adalah tidak adanya aturan tertentu untuk membuat diksi. Sehingga yang terlontar pada dasarnya adalah kalimat dengan diksi lucu. Ia akan melontar banyak kata dalam satu kalimat jika ia pikir itu lucu. Hal ini membuat dia jadi yang tawanya paling padat kala melontar diksi.
Kelucuan Putra Pattinama hadir layaknya melempar Pokemon langka di arena pertarungan. Tak lagi dua kata lucu yang Bulbasaur banget, Putra bermain senjata lebih canggih: kalimat lucu. Dia Pokemon legendaris setara Mewtwo.
Ketiga adalah manusia imut dari Ciledug, Ripay. Dari ketiga pangeran diksi yang saya ulas, dia yang diksi-diksinya paling luar biasa. Saya curiga, dia kalau menemukan diksi, ia tulis seakan komedian menulis premis.
Ripay ini punya skillset yang bisa diletakkan di LinkedIn: meramu diksi-diksi tak masuk akal jadi satu kalimat yang entah mengapa bisa lucu. Kecakapannya dalam mengisi tiap celah dengan diksi tanpa sekalipun “gak ada,” juga layak diacungi jempol Fikri Kebott.
Dari semua punggawa Sohibul Diksi sekaligus kebalikan Kicuy, Ripay yang paling paling absurd. Belum lagi hitungan diksi per menitnya buuuannnyyak sekali.
“Perek ngalangin sinyal IM3.” Nikmatilah satu spoiler diksi dari Ripay ini. Jika kamu suka, beli dong Digital Downloadnya.
Dua segmen yang dia angkat kelucuannya adalah segmen kuis dan segmen berita. Ripay melontarkan semua diksi-diksi ampuhnya hingga penonton lelah tertawa. Paling pamungkas, segmen puisi beracun di mana diksi-diksi yang muncul hanya mungkin dilontarkan Tony Blank mabuk gas Wipol. Belum lagi ia melontarnya dengan nada berpuisi. Satu keunikan Ripay, dia hobi sekali meng-act-out diksinya. Bayangkan diksi yang saya spoiler di atas, diact-out.
Inilah mengapa Sohibul Diksi sudah mencapai tingkatan legendaris. Harusnya mereka sudah dibuatkan buku seperti Bagito dan Warkop DKI. Jika hal itu benar tercapai, jasa terbesar datang dari trinitas kelucuan Sohibul Diksi: Kicuy, Putra, dan Ripay.