Rin Hermana Benturkan Karakteristik Padang dan Jakarta di Keadaan Kahar
Menjadi bagian dari sejarah karena membuka penampilan Pandji Pragiwaksono di pertunjukan spesial yang digelar kala pandemi, Rin Hermana tampil dengan segenap jiwa. Totalitas sendiri tak bisa lepas dari performa dirinya, mengingat amunisi utamanya dalam berkomedi adalah act-out.
Jadi penampil kedua, Rin membeber ide utama dari penampilan stand-up dirinya yakni perbedaan utama kota Jakarta dan Padang. Perbandingan ini ia bawa dalam observasi mendetail tentang Ibukota yang nampak superlatif ketimbang yang ada di daerah.
Dalam setiap kalimatnya, hampir selalu ada act-out, penggunaan personifikasi yang didukung kocaknya ekspresi wajah, serta terkadang ia mengekspresikan kekesalan dengan teriak. Dari menyimak beberapa menit penampilan Rin, sudah terpancar bahwa ia adalah komika yang energetik.
Materi pertama akhirnya ditutup dengan perpaduan antara pengandaian dan personifikasi yang sudah pasti kocak.
Kemudian ia membahas salah satu ungkapan yang sering kita dengar atau katakan, hingga kita tak sadar kalau itu adalah sesuatu yang aneh diucapkan.
Rin berhasil menunjuk keanehan tersebut dan menariknya ke konteks baru berupa pengandaian. Tak sekadar pengumpamaan, sisipan sedikit kritik sosial jadi titik tawa yang strategis kala diletakkan di materi yang pembahasannya mikro.
Sebagai materi penutup, Rin kembali ke gagasan soal komparasi Padang Jakarta. Ia memberi contoh soal lifestyle kedua kota tersebut yang jomplang. Kali ini, totalitas Rin dimunculkan lebih tebal lagi dengan ditemani musik, dan impersonasi sosok yang lekat dengan hiburan malam di Padang.
Lagi-lagi, Rin tak puas hanya dengan pembahasan sesuatu dari sisi keanehannya saja. Ia mencetak konteks baru dengan memberi pengandaian, atau “what if.” Tetap dengan musik dan impersonasi yang jadi senjatanya.
Rin sangat lihai memberikan perspektif baru yang berelasi dengan apa yang jadi preferensi penonton, sehingga tanpa pelatuk punchline, tawa sudah menyebar. Dengan mudah, Rin akhirnya menutup penampilan dengan tumpukan tawa di belakang.