Keadaan Kahar: Pencarian ‘Garis Perak’ di Balik Pandemi yang (Terbukti) Lucu
Dalam bahasa Inggris terdapat peribahasa: “every cloud has a silver lining,” setiap awan selalu memiliki garis perak. Peribahasa ini memiliki makna selalu ada hal baik di balik sesuatu yang buruk. Betulkah selalu ada “hikmah” yang bisa dipetik, bahkan jika hal buruk yang menimpa adalah pandemi?
Lewat Stand-Up Comedy Show bertajuk ‘Keadaan Kahar,’ Pandji Pragiwaksono mencoba mencari Garis Perak tersebut. Melawan banyak capaian stand-up yang telah Pandji raih, di ‘Keadaan Kahar’ ia terpaksa tak lagi menggunakan gedung megah dengan penonton ribuan. Alih-alih, ia tampil di luar ruangan dengan penonton hanya 60 orang saja.
Ketika menonton Digital Download-nya dan mencatat poin untuk menulis artikel ini, catatan pertama saya adalah saya tidak mencatat apa-apa. 16 menit berlalu begitu saja karena Pandji memberi komentar sosial yang dipadu pengalaman pribadinya dengan sangat mengalir.
Respon Pandji terhadap kondisi ini pun terpancar dari materi yang ia bawakan. Bahkan makian terhadap pandemi, keluar seketika ia menapak panggung.
Berbeda dengan ketika ia membawakan materi di depan ribuan penonton, di suasana intim materi dibawakan dengan jauh lebih santai. Tak jarang ia menunjuk-nunjuk penonton “2 juta-nya” dan mengajaknya interaksi. Bahkan semua tak luput diajak ngobrol kala break hujan. Yap, betul. Outdoor memang memberi panorama indah, namun hujan dan tawa yang terbang memang bukan sahabat penampilan komika.
Dari segi materi, banyak sekali materi yang berkesan mengagetkan. Saya enak-enak menyimak, tahu-tahu dihajar punchline yang tak cuma bikin ketawa namun juga membelalak mata.
Ada salah satu punchline di mana titik kejutnya membuat Pandji sendiri langsung turun ke belakang panggung dan nampak ingin menceburkan diri ke kolam. Tak lama, ia memaki dirinya sendiri karena punchline itu. Tawa sangat lepas penontonnya pun sampai ketara ke telinga saya.
Secara keseluruhan, menonton ‘Keadaan Kahar’ adalah sebuah pengalaman. Tak cuma visual yang indah, namun juga sangat nyaman ketika kita menertawakan objek yang kita benci bersama: pandemi. Menurut saya, Pandji menemukan Garis Perak itu.