3 Momen Terbaik dan Terburuk di Komoidoumenoi Istora
Kota terakhir dari pertunjukan spesial Komoidoumenoi telah dijalani. Kota Jakarta adalah titik finis setelah melalui 10 kota nasional dalam beberapa bulan sebelumnya. Venue-nya tidak main-main, Istora Senayan dipilih Pandji jadi arena pamungkas tur ini.
Dari gagasannya saja sudah luar biasa. Tercatat belum ada stand-up comedian lain di Indonesia yang mencapai tingkatan di mana Pandji memijak. Sudah tentu ini jadi kapasitas terbesar seorang komika Indonesia mampu mengumpulkan penonton. Terlebih lagi, rangkaian acara untuk mendukung satu orang komika yang akan berpentas terhitung sangat banyak.
Namun gelaran ini tidak sepenuhnya elok. Langit mendung yang menaungi Istora sepanjang hari juga menggambarkan suasana hati banyak penonton Komoidoumenoi. Bahkan, arus kekecewaan masih berjalan hingga berita ini turun.
Mari kita bahas secara keseluruhan, apa yang terbaik dan apa yang terburuk di gelaran Komoidoumenoi Istora.
Terbaik
Set paling memuaskan
Tidak bisa dimungkiri, ketika sudah menjalani belasan show di kota sebelumnya, Pandji sudah berada di performa terbaiknya. Jika di kota sebelumnya ada satu bit ketinggalan dibawa, atau kondisi yang kurang prima dari sang pemilik acara, kali ini justru sebaliknya.
Tak hanya bitnya dibawakan dengan sempurna, beberapa punchline mendapatkan tarikan dan penekanan yang berbeda sehingga lebih lucu. Beberapa bit mengalami perkembangan sehingga memiliki kedalaman yang ciamik.
“Setelah kita selesai menjalani tur Komoidoumenoi di Balikpapan, gue tuh selalu kepikiran kayaknya ada beberapa joke yang bisa ditambahin. Sebenarnya bit Nu’aiman itu udah mau gue bahas dari awal tur, tapi lupa melulu, dan akhirnya gue masukin di set ini,” ungkap Pandji.
Selebihnya, untuk para pecinta crowdwork, Pandji diberkahi penonton yang unik untuk di-riffing. Mulai dari banyaknya ukhti hingga penonton lansia.
Rangkaian acara layaknya festival
Tak hanya bisa menikmati pertunjukan dari Pandji, penonton juga bisa menikmati rangkaian acara yang digelar oleh Comika Event.
Ada deretan booth dan foodtruck makanan, ada video mapping, ada toko Fisikkal yang dihiasi grafitti asli, ada photobox, ada banyak spot foto, ada signage Instagramable, ada Comika Stage berisi hiburan stand-up comedy, dan juga pembukaan dari Podcast Kamseupay dan podcast Senen Kemis.
Hal ini membuat acara pertunjukan spesial ini terasa seperti festival musik. Bedanya, penampil utamanya hanya satu orang dan harga Ayam Gepuk Pak Gembus tidak semahal di festival musik yang saya datangi minggu lalu.
Epilog mengharukan
Pandji punya kekuatan dalam menuturkan epilog. Ini momen yang ditunggu-tunggu ribuan orang baik di Istora maupun di rumah.
Epilog kali ini dituturkan dengan cerita, di mana momen keajaiban datang ketika dirinya sudah menyerah. Kala itu, tak cuma epilognya membuat bulu kuduk berdiri, ketika satu persatu lampu flash menyala ketika Pandji berorasi, jadi momen yang layak tersimpan rapi di sudut memori.
Pesan untuk jangan pernah menyerah sekaligus momen pengingat bahwa tawa adalah penguat, disampaikan dengan sambutan lagu Ingatlah Hari Ini dari Project Pop.
Terburuk
Suara yang menggema
Satu hal paling buruk yang terjadi di Komoidoumenoi Istora adalah menggemanya suara di deretan bangku penonton Silver. Menyarikan dari banyaknya cuit kekecewaan di Twitter, gaung ini sudah terjadi semenjak podcast bergulir. Namun, para penonton sampai ambil tindakan yakni menyalakan lampu flash dan berteriak “nggak kedengeran” ketika Marshel tampil.
Setelah mengambil beberapa tindakan untuk perbaikan, mulai dari penambahan sound delay dan juga melakukan penyesuaian, gaung berkurang di beberapa titik. Meski, dari pengakuan banyak pengguna Twitter, gaung masih sangat terasa sampai akhir.
“Menurut gue mereka protes karena terbiasa. Karena mereka tahu, gue selalu berusaha untuk fair. Mereka mau mengandalkan siapa lagi selain gue. Mereka tahu gue triggered sama hal semacam itu,” ungkap Pandji.
“Jadi mereka melakukan itu justru karena mereka tahu, gue akan bantu mereka, dan menurut gue memang harus kayak gitu. Kalau enggak, gue akan lebih menyesal jika sampai akhir sound-nya busuk,” tambahnya.
“I don’t blame them. Memang harus kayak gitu.”
Dampak gaung ini menggulung. Pengguna mengeluhkan bahwa tiket yang dibeli sudah ditahan dua tahun namun mengecewakan. Ada juga yang mengungkit peristiwa serupa di Komoidoumenoi Yogyakarta show siang.
Sorotan lampu
Tata panggung 360 derajat terasa canggih dari segi estetika. Namun bagi yang duduk di area tertentu, cahaya silau adalah satu-satunya yang bisa mereka rasa. Dengan adanya empat buah follow spot, banyak penonton yang mengeluhkan bahwa dirinya tersorot cahaya lampu sepanjang acara.
Lagi-lagi mereka meneriakkan keluhan ini ketika Marshel tampil, dan teknisi mencoba berbagai metode untuk menyelesaikan masalah ini. Namun, demi visibilitas Pandji di atas panggung, lampu tetap dibuat menyala.
“Kalau soal silau memang susah dan nggak terhindarkan. Gue menyadari kalau hal itu akan terjadi, tapi penonton gue nggak menyangka kalau (sorotan lampu) itu segitunya banget,” ungkap Pandji.
Berakhir terlalu malam
Salah satu keluhan yang kami sarikan dari para penonton Komoidoumenoi Istora di Twitter adalah acara yang berakhir terlalu malam. Hal ini sulit terelakkan karena teknisi butuh waktu untuk memperbaiki audio, sementara Pandji memperpanjang crowdwork-nya hingga masalah gaung terasa aman.
“(Crowdwork-nya lama) itu gara-gara sound. Gue nunggu lampu (flash) mereka pada mati. Lampunya mati, gue ngelanjut,” sebut Pandji.
Akhirnya, penonton mengeluh bahwa acara sudah terlalu malam dan tidak fokus menyimak. Sebagian dari penonton banyak juga yang memutuskan pulang dengan berbagai pertimbangan.
Pandji menutup dengan pernyataan bahwa siapapun yang berada di Istora malam itu dan merasa dirugikan, ia dan tim akan memikirkan kompensasi yang akan diberikan. Kemungkinan besar adalah akses terhadap digital download.
Sebagai penutup, Pandji mengungkap bahwa semua hal buruk yang terjadi adalah bagian dari karakter gedung Istora Senayan, dan semua telah mengupayakan sebaik mungkin yang masing-masing bisa lakukan.